Kamis, 25 Juni 2015

PERASAAN DAN LOGIKA

     Tiba tiba aku kepikiran tentang Logika dan Perasaan.
Sebegitu rumit dan luasnya anugrah yg di berikan tuhan ya..
Bersyukur aja dulu masih bisa gunain keduanya biarpun hanya seberapa persen.
Soalny agak serem juga si kalo seseorang cuma gunain salah satunya aja, atau cuma perasaan aku aja ya hahaha..
     Menurut aku perasaan dan logika itu bermunculan dari otak,yang mungkin tepatnya otak kiri (logika) dan otak kanan (perasaan), dan itu dimiliki kedua insan manusia baik pria maupun wanita.
     Jika menurut para pakar dan ahli yg pernah aku baca di blog sebelah ni, wanita cenderung menggunakan perasaan mereka daripada cowok yang lebih ke logikanya.
Apa itu bener menurut kita ??
Kalau menurut aku sih enggak juga, karna ada berapa faktor juga yang membentuk suatu lagika dan perasaan baik masih dalam kandungan maupun sampe kadaluarsa, ehh expired maksudnya ohh salah wafat maksudnya :D .
Beberapa faktor yang aku maksud tadi nih :
1.waktu dalam kandungan mungkin bisa aja orang tuanya "ngidam" entah dalam hal apapun mungkin.
2.faktor kehidupannya setelah dia lahir,dalam hal mendidik, menjaga dll.
3.faktor lingkungan,pendidikan, adat/budaya dan mungkin masih banyak lagi faktor pendukung lainnya.
Faktor di atas gak ada membedakan pria atau wanita.
     Kalau di ambil garis besarnya mungkin orang yg cenderung menggunakan otak kiri bisa kita contohin mungkin orang orang pemikir ya misalnya matimatikawan atau fisikawan dan orang orang IT.Kalau orang yang cenderung menggunakan Otak kanan mungkin seniman,musisi,penyair atau para para pujangga :D .
     Jadi kalau menurut ak, semua itu harus berjalan seiringan dan tetap harus di gunain dua duanya. Dan jika hanya salah satunya saja yg di gunakan, aku saranin mending temuin psikeater. :)

Buat yg bisa nerangin aku mau nanya dikit ni.. "apakah sifat bisa kita hubungin ke logika dan perasaan ??.

Minggu, 22 Februari 2015

About My life

Terkadang matahari terbenam itu lebih indah untuk di nikmati. Saat itulah harapan baru muncul menghujani pikiran, apakah esok dia akan menemani langkah ku ? Atau aku akan berada di antara bintang...

Pelajaran hari ini dan kemarin adalah memastikan persahabatan yang tulus.
bukan tentang menunggu matahari atau bersama menanti bulan.
tapi dimana saat salah satu saling membutuhkan dan siap menyatu bersama.
siap untuk menciptakan bahagia, melukis diam, menghapus duka, dan menerima kekurangan masing masing.
Sampai akhirnya semua yang terjadi bisa terrajut dalam lingkaran doa.
Untuk kehidupan yang mungkin kita harapkan akan selalu bersama.

Sabtu, 21 Februari 2015

Salam Untuk Mu

Sekarang kau adalah serpihan dari hati ku.
Bagian dari hidup ku yang utuh.
Yang akan terus aku rasakan.
Di sepanjang waktu ku di sepanjang jalan ku.

Aku hanya tak ingin melupakan satupun tentang mu.
Saat kau berbicara dengan dinding.
Saat kau berluntang lantung mengejar bahagia mu.
Saat kau merintih bila terasa lelah.
Hanya demi aku, demi kisah yang tak cukup panjang kata mu.

Masih ku rasakan senyummu ada di sini.
Di tengah gersangnya hati yang tak terbasahi kasih mu.
Dengan sayup aku masih berharap pada mu.
Untuk hati yang mugkin sudah keriput dan membusuk.

MD